Apa yang kamu
lakukan saat temanmu yang paham bahwa pacaran dalam Islam itu terlarang, tapi
tetap pacaran? Dan parahnya, dia pacaran dengan orang yang juga paham bahwa
dalam Islam tidak ada istilah pacaran. Ahh... ini mah masalah biasa. Sejak SMA
aku sudah menemukan teman yang begini, hingga kini masalah yang kudapat masih
begitu-begitu saja. Masalah klise, virus merah jambu.
Kasus di atas memang
masih sangat biasa. Nah, bagaimana kalau kasusnya lain. Begini ceritanya,
masih dalam suasana lebaran, hapeku yang butut tapi pintar menerima sms dari nomor baru. Isi smsnya kira-kira menyapa dan menanyakan harusnya dia memanggil dengan panggilan apa? Eits, jangan berbaik sangka dulu. Yang disapa bukan aku, tapi orang lain yang namanya kukenal dan sebelumnya juga sudah pernah berkasus dengan yang namanya VMJ. Redaksinya kira-kira begini, “jadi abg manggil Melati apa? Mel, Lala, atau Titi?”. Lho, kok bisa ya cowok itu salah kirim ke nomorku? Reaksiku, ah sudahlah. Palingan juga salah kirim atau orang iseng. Maka dengan ikhlas kubiarkan sms dari orang tak dikenal itu mengganggu ketenangan hape pintarku. Setelah beberapa hari, aku mulai muak dengan sms-sms-nya yang datang setiap pagi dan malam. Terlebih karena isi smsnya sangat tidak penting; minta dibangunkan. Bunyinya, “Mel, nanti puas-puasin aja miscal, abg tidur dengan Andi kok.” Atau “Mel, mungkin besok bakal susah ngebangunin abg soalnya tadi malam sedikit begadang (jam 12an)” isshhh.... cowok cemen mcam apa itu? Masa’ jam 12an saja sudah dikategorikan sebagai begadang dan jadi susah bangun? Ingin rasanya kubalas dan langsung bilang dia cemen dan bodoh, namun, berhubung aku tidak punya pulsa dan malas (baca: tidak punya uang) membelinya, lagi-lagi kubiarkan saja. Sampai pada akhirnya, isi smsnya membahas tentang, ahh... apalah, dia bilang dia mau serahkan jiwa raganya pada si Mel. Woalah. Setelah itu dengan bertubi-tubi dia bertanya, apakah benar kulit tangan si Mel belang, beda dengan yang di dalam. Innalillah, ini maksudnya apa? Apa yang sedang dipikirkannya? Orang gila!
masih dalam suasana lebaran, hapeku yang butut tapi pintar menerima sms dari nomor baru. Isi smsnya kira-kira menyapa dan menanyakan harusnya dia memanggil dengan panggilan apa? Eits, jangan berbaik sangka dulu. Yang disapa bukan aku, tapi orang lain yang namanya kukenal dan sebelumnya juga sudah pernah berkasus dengan yang namanya VMJ. Redaksinya kira-kira begini, “jadi abg manggil Melati apa? Mel, Lala, atau Titi?”. Lho, kok bisa ya cowok itu salah kirim ke nomorku? Reaksiku, ah sudahlah. Palingan juga salah kirim atau orang iseng. Maka dengan ikhlas kubiarkan sms dari orang tak dikenal itu mengganggu ketenangan hape pintarku. Setelah beberapa hari, aku mulai muak dengan sms-sms-nya yang datang setiap pagi dan malam. Terlebih karena isi smsnya sangat tidak penting; minta dibangunkan. Bunyinya, “Mel, nanti puas-puasin aja miscal, abg tidur dengan Andi kok.” Atau “Mel, mungkin besok bakal susah ngebangunin abg soalnya tadi malam sedikit begadang (jam 12an)” isshhh.... cowok cemen mcam apa itu? Masa’ jam 12an saja sudah dikategorikan sebagai begadang dan jadi susah bangun? Ingin rasanya kubalas dan langsung bilang dia cemen dan bodoh, namun, berhubung aku tidak punya pulsa dan malas (baca: tidak punya uang) membelinya, lagi-lagi kubiarkan saja. Sampai pada akhirnya, isi smsnya membahas tentang, ahh... apalah, dia bilang dia mau serahkan jiwa raganya pada si Mel. Woalah. Setelah itu dengan bertubi-tubi dia bertanya, apakah benar kulit tangan si Mel belang, beda dengan yang di dalam. Innalillah, ini maksudnya apa? Apa yang sedang dipikirkannya? Orang gila!
Memang, wajar
kalau orang pacaran kirim sms seperti itu, bahkan sebagian ada yang lebih parah
dari itu. Yang nggak wajarnya adalah, mereka berdua paham bahwa hal itu terlarang.
(Atau mungkin memang mereka nggak paham sama sekali? Hanya manggut-manggut saat
orang mendiskusikan hal itu? Bodoh sekali mereka.) Tunggu, yang lebih tidak
wajar lagi adalah, kenapa sms sedemikian bisa salah kirim ke nomorku? Cowok
macam apa yang bisa salah menyimpan nomor pacarnya. Sebodoh apa dia sehingga
setelah berhari-hari dan berpuluh-puluh smsnya salah kirim padaku dan tidak
pernah sekalipun kubalas tapi dia nggak sadar-sadar? Yo samparono bongaknyo
paja tu mah! Bongak lo pado caciang lai!Idiot!
Kalau ada yang
baca tulisan ini, maaf, aku memang menulisnya dalam keadaan marah stadium akut.
Aku tidak hanya marah karena merasa terganggu dengan sms-sms bodoh dari orang
bodoh itu. Hal yang membuatku sangat marah adalah kenyataan bahwa ternyata
memang Melati yang dimaksud cowok bodoh tersebut adalah Melati temanku yang paham
dan sudah dipahamkan tentang bahaya VMJ. Aku juga sudah mengecek nomor cowo
tersebut dan ternyata benar juga, dia adalah orang yang seharusnya juga paham
bahwa interaksi lawan jenis seperti yang mereka lakukan sekarang itu terlarang.
Pada akhirnya,
yang bisa kulakukan hanya memohon pada Yang Maha Pengampun agar dosa-dosaku
diampuni, berdoa pada Yang Maha Mengabulkan agar aku selalu terhindar dari
virus merah jambu dan hal-hal lain yang dilarang agama, dan meminta pada Yang
Maha Kuasa untuk senantiasa ditunjuki jalan yang lurus dan istiqomah dalam
keimanan ini, Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar