Kamis, 06 September 2012

Omelet Keju ala Dan Azed di Malam Jum'at

Pada suatu malam jum’at kliwon, aku ditinggal sendirian di rumah. Nda n Jar udah berangkat ke Padang, sudah mulai kuliah untuk semester ganjil. Mami n Papi ke kondangan di Dangung-dangung. Dari rumahku yang berada di pusat kota Payakumbuh ke Dangung-dangung yang terkenal dengan Sate nya yang nikmat itu bisa memakan waktu lebih kurang setengah jam dan beliau berdua baru berangkat selepas isya, saat malam sudah mulai sempurna dimakan kelam. Bayangkan betapa tidak enaknya ditinggal. Sendirian. Dalam waktu yang cukup lama. Di malam Jum’at kliwon. (dilarang keras melanjutkan membacanya jika rasa takut sudah membuat bulu kuduk anda berdiri :P). Suasana sunyi sepi sendiri ini kuisi saja dengan nge-game ditemani murattal juz 30.

            Lalu tiba-tiba saja,
perutku merintih bagai suara kuntilanak kelaparan. Aku dilanda rasa lapar luar biasa, padahal baru saja berbuka saat magrib tadi. Ku tengok sungkuk, ah… kalau makan lagi berarti aku bukan orang yang penakut. Takut sama pocong gendut yang bernama obesitas, tapi untunglah, aku takut. Jadilah kututup kembali sungkuk dan beranjak membuka kulkas. Alhamdulillah, ada telur. Ahaaa, mari berimprovisasi di malam nan sunyi ini. Tengok keranjang di dapur, Alhamdulillah ada kentang. Balik lagi ke kulkas, krasak-krusuk, eh ketemu tomat, cabe dan keju sisa lebaran. Owkeh, mari menghilangkan rasa takut gemuk ini dengan Omelet Keju ala Dan Azed.
            Sreett…sreet…sreeet… Bunyi pisauku menghabisi kulit kentang.
            Cletaaak..cleataak..cleataak… bunyi pisau lagi ketemu landasan, talenan.
            Chiiiiessss…. Bunyi kentang yang sudah tak berdaya karna sudah dimutilasi tadi saat ketemu minyak panas.
            Sembari menunggu arwah kentang benar-benar pergi, aku serut keju, potong cabe kecil-kecil dan juga tomat. Betewe, omelet pakai tomat nggak sih? Ah sudahlah. Namanya saja berimprovisasi. Ini resepku dan yang bakal mencicipinya aku. So, terserah aku. Haha. Oh ya, jangan lupa mengocok telurnya dengan sedikit garam, biar setan-setan amis yang merasuki kehidupan telur bisa lenyap, plus menambah gurih omeletnya nanti.
            Setelah kentang sudah matang, langsung saja kumasukkan telur yang sudah dikocok dengan garam tadi. Setelah itu, dengan secepat kilat kutambahkan keju, cabe, dan tomat. Halaaah, bawangnya lupa. Ambil bawang, kupas, jangan lupa cuci dan segera iris dan tambahkan ke telur yang sudah mulai berubah wujud menjadi omelet.
Voila, omelet keju ala Dan Azed sudah siap untuk disantap. Makan dengan sambal saus cabe extra pedas plus saus tomat. Eits, jangan lupa baca doa sebelum makan biar setan-setan malam Jum’at kliwon nggak ikut makan dan agar omeletnya jadi berkah. Nyaaammmm… Subhanallah, nikmaat…
Alhamdulillah, bunyi kuntilanak kelaparan di dalam perutku tadi berhasil kuusir pergi dan ketakutanku akan pocong gendut bernama obesitas bisa diatasi. Terima kasih atas Omelet yang nikmat di malam yang berkah ini ya Allah…
            Eh, ngomong-ngomong masih ada yang lanjut baca nggak sih? Kalau ada, merasa tertipu, nggak? Kalau tidak merasa tertipu tapi tetap lanjut baca dengan penuh kebosanan, berarti setan malas yang selalu menemaniku menulis harus benar-benar diusir pergi. Aku harus lebih rajin menulis. Cuma, aku sih berharapnya ada yang tertipu karna kalau anda tertipu aku bakal bilang, “gw nggak percaya sama malam jum’at kliwon, gitu looohhh… yang gw percaya, malam Jum’at itu malam penuh berkah karna besoknya adalah hari yang mulia. Jumu’ah barokah.”
            Well, agar malam ini semakin diberkahi Allah SWT, mari membaca surat Al-Kahfi.
            Selamat berhari Jum’at.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar