Pada suatu malam jum’at
kliwon, aku ditinggal sendirian di rumah. Nda n Jar udah berangkat ke Padang,
sudah mulai kuliah untuk semester ganjil. Mami n Papi ke kondangan di
Dangung-dangung. Dari rumahku yang berada di pusat kota Payakumbuh ke Dangung-dangung
yang terkenal dengan Sate nya yang nikmat itu bisa memakan waktu lebih kurang
setengah jam dan beliau berdua baru berangkat selepas isya, saat malam sudah
mulai sempurna dimakan kelam. Bayangkan betapa tidak enaknya ditinggal.
Sendirian. Dalam waktu yang cukup lama. Di malam Jum’at kliwon. (dilarang keras
melanjutkan membacanya jika rasa takut sudah membuat bulu kuduk anda berdiri :P).
Suasana sunyi sepi sendiri ini kuisi saja dengan nge-game ditemani murattal juz 30.
Lalu tiba-tiba saja,
perutku
merintih bagai suara kuntilanak kelaparan. Aku dilanda rasa lapar luar biasa,
padahal baru saja berbuka saat magrib tadi. Ku tengok sungkuk, ah… kalau makan lagi berarti aku bukan orang yang penakut.
Takut sama pocong gendut yang bernama obesitas, tapi untunglah, aku takut.
Jadilah kututup kembali sungkuk dan
beranjak membuka kulkas. Alhamdulillah, ada telur. Ahaaa, mari berimprovisasi
di malam nan sunyi ini. Tengok keranjang di dapur, Alhamdulillah ada kentang.
Balik lagi ke kulkas, krasak-krusuk, eh ketemu tomat, cabe dan keju sisa
lebaran. Owkeh, mari menghilangkan rasa takut gemuk ini dengan Omelet Keju ala
Dan Azed.
Sreett…sreet…sreeet… Bunyi pisauku
menghabisi kulit kentang.
Cletaaak..cleataak..cleataak… bunyi
pisau lagi ketemu landasan, talenan.
Chiiiiessss…. Bunyi kentang yang
sudah tak berdaya karna sudah dimutilasi tadi saat ketemu minyak panas.
Sembari menunggu arwah kentang
benar-benar pergi, aku serut keju, potong cabe kecil-kecil dan juga tomat.
Betewe, omelet pakai tomat nggak sih? Ah sudahlah. Namanya saja berimprovisasi.
Ini resepku dan yang bakal mencicipinya aku. So, terserah aku. Haha. Oh ya,
jangan lupa mengocok telurnya dengan sedikit garam, biar setan-setan amis yang
merasuki kehidupan telur bisa lenyap, plus menambah gurih omeletnya nanti.
Setelah kentang sudah matang,
langsung saja kumasukkan telur yang sudah dikocok dengan garam tadi. Setelah
itu, dengan secepat kilat kutambahkan keju, cabe, dan tomat. Halaaah, bawangnya
lupa. Ambil bawang, kupas, jangan lupa cuci dan segera iris dan tambahkan ke
telur yang sudah mulai berubah wujud menjadi omelet.
Voila, omelet keju ala
Dan Azed sudah siap untuk disantap. Makan dengan sambal saus cabe extra pedas
plus saus tomat. Eits, jangan lupa baca doa sebelum makan biar setan-setan
malam Jum’at kliwon nggak ikut makan dan agar omeletnya jadi berkah. Nyaaammmm…
Subhanallah, nikmaat…
Alhamdulillah, bunyi
kuntilanak kelaparan di dalam perutku tadi berhasil kuusir pergi dan
ketakutanku akan pocong gendut bernama obesitas bisa diatasi. Terima kasih atas
Omelet yang nikmat di malam yang berkah ini ya Allah…
Eh, ngomong-ngomong masih ada yang
lanjut baca nggak sih? Kalau ada, merasa tertipu, nggak? Kalau tidak merasa
tertipu tapi tetap lanjut baca dengan penuh kebosanan, berarti setan malas yang
selalu menemaniku menulis harus benar-benar diusir pergi. Aku harus lebih rajin
menulis. Cuma, aku sih berharapnya ada yang tertipu karna kalau anda tertipu
aku bakal bilang, “gw nggak percaya sama malam jum’at kliwon, gitu looohhh…
yang gw percaya, malam Jum’at itu malam penuh berkah karna besoknya adalah hari
yang mulia. Jumu’ah barokah.”
Well, agar malam ini semakin
diberkahi Allah SWT, mari membaca surat Al-Kahfi.
Selamat berhari Jum’at.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar