Waktu
Adil tuhan menganugerahkannya
Sama kita menerimanya
Berbeda penggunaannya
Aku kesini
Kamu kesana
Kamu kesini
Aku belum kesana
Lho, kenapa?
Waktu kita, bukannya sama?
Adakah kamu dapat lebih?
Kamu dapat dari mana?
Kenapa bisa kesana?
Kapan?
Aku…kapan?
Kamu sudah kesana lagi
Aku, masih disini
Bagaimana ini?
Kenapa seperti ini?
Mengapa?
Karna aku tak menyayangi waktuku..
Puisi ini sudah dipubikasikan di majalah KOI, majalah kelompok magang surat kabar kampusku...
BalasHapus