Ternyata sekarang sudah Senin lagi.
Hah... kalau sedang di kampung memang bikin lupa waktu. Hm... Senin, itu
artinya aku harus berangkat ke Padang pagi ini. Hanya saja, nggak ada alasan
yang kuat yang memotivasiku untuk berangkat. Tentu saja ada beberapa hal yang
sama dengan Senin minggu lalu yang seharusnya me’maksa’ku untuk ke Padang. Tapi
tidak, aku nggak mau mengulang kekecewaan Senin minggu lalu.
Senin, 19 Maret 2012, dengan semangat
menggebu aku memotivasi diriku untuk berangkat ke Padang pagi-pagi sekali. Aku
ada janji untuk sebuah pertemuan yang lumayan penting, seharusnya. Anggap saja
aku janji dengan seseorang yang ingin belajar sesuatu dariku. Nah, alasanku ke
Padang tentu saja untuk menjawab keprofesionalitasanku dengan motivasi berbagi
ilmu yang bermanfaat juga merupakan sedekah jariyah. Sesampai di Padang,
semangatku ternyata tak ada gunanya. Orang yang akan kutemui tak bisa hadir
dengan alasan masih di kampus. Ah...tak bisakah dia mengirim sms padaku agar
aku tak repot-repot datang ke ibukota provinsi ini? Tak tahukah dia aku ke
Padang hanya untuk menemuinya? /(*_*)\
Satu target hari itu gagal. Aku jadi
tak punya alasan lagi untuk bertahan di kota bengkuang itu. Setelah berkunjung
sejenak ke pustaka, aku putuskan untuk pulang kampung lagi. Namun tentu saja
aku harus singgah dulu ke wisma, kosanku tercinta. Setelah salam dan bercengkrama,
ternyata sudah sore saja. Aku jadi bimbang untuk pulang. Sudahlah, aku bertahan
saja di sini dulu. Lagipula, nanti malam ada kultum. Aku kangen berkumpul
dengan semua anggota wisma dan aku ingin lihat apakah wejangan pedasku seminggu
lalu ada gunanya atau tidak.
Ternyata, target itu gagal lagi.
Untuk pertama kalinya (kurasa)dalam sejarah kehidupanku di wisma, kultum
ditiadakan karna permintaan adik-adik yang besok ujian UTS. What??? UTS jadi
alasan untuk tidak kultum? Wow... dahsyat. Bukankah yang namanya UTS itu
jadwalnya nggak pasti? Memang, dari fakultas UTS dijadwalkan seminggu saja,
tapi bukankah ada beberapa dosen yang punya jadwal UTS sendiri? Lalu bagaimana
kalau ternyata kamis depan masih ada yang UTS? Nggak kultum lagi? Lalu, Senin
berikutnya? Ah sudahlah... mungkin yang tidak ada UTS pun ada urusan lain sehingga
tidak bisa kultum.
Hari ini, Senin datang lagi. Aku tahu
yang namanya kekecewaan tidak boleh berlarut-larut. Aku juga tahu hari ini
mungkin lebih baik dari Senin yang gagal itu. Ya, aku tahu, tapi... kenapa
harus merepotkan diri, ya kan??!
Dan Azed
Payakumbuh, Senin 26 Maret 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar