Selasa, 17 April 2012

Memimpikan Petualangan Langdon di The Lost symbol

Hujan sudah mulai mereda namun masih meyisakan butir-butir gerimisnya saat aku membaca karya Dan Brown yang bertajuk The lost Symbol. Jangan tertawakan aku karna baru membacanya sekarang. Aku punya banyak kesempatan bahkan disaat-saat pertama buku itu terbit, tapi entah kenapa aku benar-benar tidak tertarik. Bukannya tidak tertarik membaca karya Dan Brown, hanya tidak tertarik membaca novel terutama novel tebal seperti itu. Novel tebal terakhir yang berhasil kuselesaikan adalah Harry Potter and the Deathly Hallows, 3 tahun yang lalu. Syukurlah kini mood-ku untuk membaca novel tebal kembali hadir. :P
Ada yang baru dari hobby membacaku saat ini, aku meminjam buku di perpustakaan umum daerah kota Payakumbuh. Yup, ini kunjunganku untuk pertama kalinya seumur hidup. Nantilah kuceritakan tentang pustaka ini bagi yang juga belum pernah ke sana (khusus anak Payakumbuh dan sekitarnya, ;)). Berkunjung ke sana sekitar pukul 3 sore hingga akhirnya pustaka sudah akan ditutup, aku membawa pulang buku Menulis itu Mudah dan The Lost Symbol.


Sudah dipastikan aku akan langsung mulai membaca novel itu sesampainya di rumah. Ternyata, ulasan E.S. Ito di sampul belakang yang bilang membaca novel ini membuat kita enggan berpindah halaman karna detail yang disajikan, sementara kita juga tidak sabar membuka halaman berikutnya mencari jawaban dari rangkaian misteri yang terjalin rapi, benar adanya. Rasa penasaranku membuncah-buncah.
2 bab selesai dengan segera, tentu saja setelah membaca sampul belakang, pengantar penerbit dan bla, bla bla. Aku tetap dengan rasa penasaranku, namun apa mau dikata. Sudah lama tidak membaca, tidak punya cemilan, hujan di hari senja yang menyisakan dingin yang melenakan membuatku mengantuk. Rasa mengantuk, bagiku akan mengalahkan rasa penasaran walau membuncah.
Aku masuk ke alam mimpi. Alam mimpi yang tentu saja terpengaruh oleh hal yang baru saja kukerjakan, dalam hal ini, berpetualang dengan alam pikiranku mengikuti perjalanan Mr. Robert Langdon yang mengadakan kunjungan ke Washington D.C. Begitulah, meski berhenti membaca karna mengantuk, petualangan yang ada di novel The Lost Symbol tetap berlanjut di alam mimpiku. Mimpi yang penuh misteri. Well, waktunya melanjutkan petualangan sesungguhnya, waktunya membaca.
So, ada yang pernah memimpikan petualangan Mr. Robert Langdon juga? :D

2 komentar:

  1. karya Dan Brown emang kata orang2 bagus.... mau dong pinjemmmm yah itu juga boleh pinjem ya dari perpus :)

    ngomong soal buku katanya nih buku Partikel nya deelestari bagus saya juga blm punya sih baru keluar juga mahal :(

    BalasHapus